Powered by Blogger.

Perbedaan pH Meter Tanah dan pH Meter Air

Perbedaan pH Meter Tanah dan pH Meter Air – Ada dua jenis pH meter, yaitu pH meter tanah dan pH meter Air. Keduanya memiliki fungsi yang sama, namun memiliki beberapa perbedaan. Dahulu masyarakat mengukur keasaman menggunakan kertas lakmus.

Perbedaan pH Meter Tanah dan pH Meter Air

Namun, seiring berjalannya waktu kini telah hadir alat yang mampu mengukur pH dengan cepat dan akurat. Penggunaan pH meter ini akan membantu anda dalam melakukan pengukuran pH dengan akurat dan efisien, Karena cara penggunaannya yang mudah.

1. PH Meter Tanah

pH meter tanah merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengukur keasaman atau kadar air yang tersimpan di dalam tanah. pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena dalam unsur hara terdapat kalium (K) Nitrogen (N) dan Fosfor (P), juga berpengaruh karena adanya ketersediaan serta sifat meracun pada AL (Aluminium), Fe (besi), Cu (seng), B (boron), dan Mn (Mangan).

pH tanah biasa digunakan untuk pengolahan tanaman baik itu sayur, ataupun tanaman lain. Sekarang banyak sektor pertanian yang menggunakan pH meter untuk mengukur derajat keasaman tanah, kesuburan tanah, dan mengukur banyak sedikitnya air yang terkandung di dalam tanah. Cara penggunaan pH meter juga tergolong mudah, cukup menusukkan ujung pH meter pada titik tengah, dan menusukkan 4 lainnya di sisi yang berbeda. Hasilnya akan muncul pada layar LCD.

2. PH Meter Air

pH meter air merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman air. Biasanya air memiliki pH 7 atau (6,5 – 8,5). Pada pH 7 air bersifat netral dan sehat bagi tubuh. Air yang memiliki pH kurang dari 7 dapat membahayakan tubuh. Pada air jeruk biasanya memiliki pH 0-7, sedangkan pada air laut memiliki pH 7- 14.

Untuk mengukur pH air dengan tepat, digunakanlah pH meter air. pH meter air biasanya digunakan oleh perusahaan air mineral. Mereka menggunakan pH meter air agar air mineral dapat memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia. Standar air minum Indonesia menetapkan air pada pH 6,5 – 8,5 baik dikonsumsi. Bukan hanya perusahaan air mineral saja tapi, alat ini juga digunakan oleh pakar laboratorium untuk mengukur keasaman atau kebasaan pada air.

Perbedaan Cara Penggunaan pH Meter Tanah dan pH Meter Air

1. Cara Penggunaan PH Meter Tanah

Cara penggunaannya yaitu dengan mencampurkan tanah dengan air. Pencampuran tanah dengan air memiliki aturan tersendiri, yaitu dengan nisbah 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5. Tipe keasaman aktif biasanya disebabkan oleh adanya ion H+ dalam larutan tanah. Keasaman ditulis dengan pH (H2O). di beberapa laboratorium menggunakan perbandingan 1:1 atau 1:5.

Penggunaan nisbah ini agak berbeda dengan pH 2,5 karena pengaruh dengan konsentrasi ion H. dalam tujuan tertentu, misal pengukuran tanah basa menggunakan pasta jenuh air. Di bidang pertanian tanah yang ideal adalah yang mendekati pH 7 jika dibawah nilai 7 maka harus diperbaiki dengan menambahkan kapur (CaCO3) hingga mendekati netral. Jika tanah bersifat basa maka pencampuran menggunakan belerang.

2. Cara Penggunaan PH Meter Air

Cara penggunaan pH meter air adalah dengan cara mencelupkan alat ke dalam air (kira kira kedalamannya 5cm), dan alat akan bekerja. saat pertama pencelupan dengan angka yang ditunjukan oleh display masih berubah ubah, tunggulah kira kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital yang ditunjukan stabil. Biasanya hasil akan menunjukan tingkat keasaman dari 0 sampai 14. Sifat asam pada air biasanya dari 0 sampai 7 , sedangkan basa pada angka 7 sampai 14.

0 comments:

Post a Comment